
Istilah lanskap adalah sebuah konsep yang luas, bahkan saat ini semakin luas karna semakin umum digunakan dalam berbagai bidang untuk menunjukkan sebuah cara pandang yang luas. Jadi, apakah sebenarnya lanskap itu?
Menurut KBBI, lanskap adalah tata ruang di luar gedung (untuk mengatur pemandangan alam). Sedangkan menurut National Geographic, Lanskap adalah bagian dari permukaan bumi yang dapat dilihat pada satu waktu dari satu tempat. Ini terdiri dari fitur geografis yang menandai, atau merupakan karakteristik dari, area tertentu. Istilah ini berasal dari kata Belanda landschap, nama yang diberikan untuk lukisan pedesaan. Ahli geografi telah meminjam kata itu dari seniman. Meskipun lukisan lanskap telah ada sejak zaman Romawi kuno (lukisan dinding lanskap hadir di reruntuhan Pompeii), mereka terlahir kembali selama Renaissance di Eropa Utara.
Pelukis mengabaikan orang atau adegan dalam seni lanskap, dan menjadikan tanah itu sendiri sebagai subjek lukisan. Pelukis lanskap Belanda yang terkenal termasuk Jacob van Ruisdael dan Vincent van Gogh.
Seorang seniman melukis lanskap; Seorang ahli geografi mempelajarinya. Beberapa ahli geografi, seperti Otto Schluter, benar-benar mendefinisikan geografi sebagai ilmu lanskap. Schluter adalah ilmuwan pertama yang menulis secara khusus tentang lanskap alam dan lanskap budaya.
Pemandangan alam terdiri dari kumpulan bentang alam, seperti pegunungan, bukit, dataran, dan dataran tinggi. Danau, sungai, tanah (seperti pasir atau tanah liat), dan vegetasi alami adalah fitur lain dari lanskap alam. Lanskap gurun, misalnya, biasanya menunjukkan tanah berpasir dan beberapa pohon gugur. Bahkan lanskap gurun dapat bervariasi: Bukit pasir berbukit di lanskap Gurun Sahara sangat berbeda dari lanskap bertitik kaktus di Gurun Mojave di Barat Daya Amerika, misalnya.
Lanskap juga dapat didefinisikan sebagai sebuah konsep yang mencakup lingkungan fisik dan persepsi serta apresiasi masyarakat terhadap lingkungan tersebut. Ini tidak terbatas pada aspek visual murni, tetapi dapat terdiri dan mencakup cara-cara individu dan komunitas memandang sumber daya alam dan fisik, seperti melalui tradisi, pengetahuan, dan legenda yang mengekspresikan elemen penting dan mudah diingat dari sebuah lanskap. “Rasa hamparan yang luas adalah umum untuk istilah “lanskap””.
Lanskap berarti atribut alami dan fisik tanah bersama dengan udara dan air yang berubah dari waktu ke waktu dan yang diketahui oleh persepsi dan asosiasi orang yang berkembang [seperti kepercayaan, kegunaan, nilai, dan hubungan] .
The New Zealand Institute of Landscape Architects Best Practice mengidentifikasi tiga kategori luas atribut lanskap:
- Unsur, pola dan proses biofisik;
- Kualitas sensorik atau persepsi (seperti pemandangan lanskap yang indah atau bau dan suara khas pantai); dan
- Makna dan nilai asosiatif termasuk asosiasi spiritual, budaya atau sosial (seperti waahi tapu, situs warisan, dan tempat berjalan kaki atau memancing yang populer)
Lanskap bukanlah sumber daya tunggal seperti tanah atau vegetasi. Ini adalah konsep integratif yang diterapkan pada sekelompok sumber daya dalam wilayah spasial dan yang menggabungkan nilai-nilai kemanusiaan yang terkait dengannya. Luasnya wilayah spasial dapat ditentukan oleh karakteristik biofisik dan/atau persepsi/asosiatif, tetapi sering kali berkaitan dengan ‘daerah tangkapan air’ atau lokasi/kawasan/unit yang memiliki atribut lanskap tertentu.
Meskipun ada banyak tumpang tindih antara konsep karakter alam dan lanskap, “karakter alami tidak sama dengan fitur alam dan lanskap atau nilai kemudahan”. “Karakter alami” sangat menekankan proses ekologi, hidrologi dan geomorfologi alam, sedangkan “lanskap” juga memperhitungkan komposisi keseluruhan, struktur spasial dan nilai estetika suatu kawasan, bersama dengan makna dan asosiasinya untuk berbagai segmen masyarakat. Ini termasuk sense of place dan identitas yang dilekatkan masyarakat pada lingkungan lokal mereka.